Bahwa  terdakwa ALDI MAULANA BIN DADANG   pada hari Sabtu  tanggal 07 September  2024  sekira jam 22.45 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan  September 2024 atau setidak-tidaknya pada tahun 2024, bertempat di  Jalan KH, ABDULLAH BIN NUH Kelurahan / Desa pamoyanan  Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur atau setidak-tidaknya di suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Cianjur berwenang mengadili, melakukan tindak pidana  secara tanpa hak menguasai, membawa atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan senjata penikam tanpa izin yang berwenang, Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara –cara sebagai berikut : -------------

• Bahwa pada hari Sabtu tanggal  07 September 2024 sekira pukul 21.00 WIB terdakwa pergi ke rumah sdr. SULTON yang berada  di Kampung Pasir Kalapa Kel/ Desa Peuteuycondon  Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur dengan membawa senjata tajam jenis pisau untuk berjaga jaga, kemudian setelah berada di tempat sdr. SULTON terdakwa  bertemu dengan saksi RIZKI MAULANA,  saksi DENDI, sdr. SULTON di warung kopi, kemudian Terdakwa, saksi DENDI, saksi RIZKI MAULANA, saksi DENDI dan sdr. SULTON  sepakat akan jalan jalan ke daerah Tapal kuda.
• pada saat dalam perjalanan pulang sekira pukul 22.00 WIB, tepatnya disekitar Pos Polisi Bunderan Tugu Lampur Gentur,  sepeda motor yang terdakwa, saksi DENDI dans aksi RIZKI MAULANA tumpangi  diberhentikan dan dilakukan pemeriksaan  oleh Anggota Kepolisian Resor Cianjur yang sedang  melaksanakan razia  lalu setelah digeledah ditemukan senjata tajam jenis pisau dapur bergagang hitam yang terdakwa  simpan di pinggang sebelah kanan. Kemudian Terdakwa berikut Barang Bukti di bawa ke Polres Cianjur guna pemeriksaan lebih lanjut.                                                                                                                                                                                                                                                  
• Bahwa dalam menguasai senjata tajam jenis  pisau tersebut terdakwa tidak memiliki ijin dari pejabat yang berwenang dan tidak hubungan dengan pekerjaan sehari-sehari terdakwa sebegai  buruh harian lepas.

---------------Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat RI No. 12 tahun 1951 tentang mengubah “ordonnatie tijdelijke bijzondere starfbepelingen (STBL. 1948 no. 17) dan Undang Undang RI dahulu Nomor 8 tahun 1948.